Penguatan Kapasitas Bisnis Kelompok Perempuan Adat untuk Kemandirian Ekonomi Perempuan Adat Dayak Ngaju

Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) sukses menggelar pelatihan kewirausahaan yang ditujukan bagi komunitas perempuan adat Dayak Ngaju. Acara ini diadakan di Hotel Fovere Kota Palangka Raya dan diikuti oleh 14 peserta dari dua desa, yakni Desa Pilang dan Desa Simpur. Adapun peserta yang terlibat dalam pelatihan ini terdiri dari perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, dan pemerintah desa.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis para peserta dalam mengelola usaha berbasis kelompok. KWT tidak hanya berfungsi sebagai kumpulan wanita tani yang biasa menanam dan memanen, tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan pengetahuan dalam menghasilkan produk dari sumber daya alam lokal yang melimpah di desa mereka.

Sevana Dewi, Manajer Program YBBI, menjelaskan bahwa program KWT ini memberikan pengetahuan dasar kepada perempuan adat setempat tentang pengelolaan sumber daya alam lokal. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sevana menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya berharap dapat melahirkan produk olahan yang dapat meningkatkan ekonomi. Dan lebih jauh memotivasi perempuan lain untuk menggali potensi mereka dalam menciptakan produk lokal. Peserta pelatihan memberikan umpan balik positif terkait materi yang disampaikan. Banyak di antara mereka merasa bahwa pelatihan ini sangat relevan dan bermanfaat.

“Penting juga dengan diadakan sesi praktik yang membantu kami memahami konsep kewirausahaan secara lebih mendalam,” ujar Ibu Mariana dari Desa Pilang.

Setelah pelatihan, YBBI merancang rencana tindak lanjut yang meliputi program mentoring. Peserta akan mendapatkan pendampingan dari fasilitator selama periode tertentu untuk memastikan mereka dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Selain itu, diskusi rutin akan diadakan untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam pengembangan usaha.

Dalam upaya mendukung pengembangan bisnis kelompok perempuan, YBBI mendorong peserta untuk memperkenalkan produk komunitas melalui pameran dan membuat konten di media sosial. Mereka juga akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kabupaten untuk mendapatkan bantuan pendanaan serta mendorong penerbitan legalitas izin usaha.

Kedepannya, YBBI berharap pelatihan ini dapat memberikan perubahan positif bagi KWT, terutama dengan semakin banyak perempuan adat semakin aktif dalam pengembangan produk lokal. Sehingga dapat berkontribusi pada ekonomi keluarga dan komunitas.

Penulis :

YBBI