Pengalaman Pertama Bagi Perempuan Adat Talang Mamak Dalam Musrembang Desa

Desa Suo-Suo, Kecamatan Sumay adalah salah satu desa yang terletak di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Pada hari Senin, 30 September 2024, Desa Suo Suo mengadakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa. Musrembangdes merupakan sebuah forum penting untuk merencanakan pembangunan desa secara partisipatif. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan merumuskan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Musrenbang Desa diadakan untuk memastikan bahwa program-program pembangunan yang direncanakan mencerminkan kebutuhan dan prioritas masyarakat setempat.

Musrenbangdes di Desa Suo-suo tahun ini terasa berbeda. Bukan hanya karena adanya utusan Camat, Kadus, dan pendamping desa. Namun untuk pertama kalinya, perempuan adat Talang Mamak hadir di forum tersebut. Di antara mereka, Minar, seorang ibu yang peduli dengan masa depan anak-anak di Talang Mamak, bangkit dari tempat duduk. Wajahnya memancarkan keteguhan hati, namun di baliknya ada kesadaran besar bahwa momen ini adalah kesempatan langka. Perempuan Talang Mamak, yang selama ini lebih banyak berdiam di ranah domestik, kini bersuara dalam urusan pembangunan desa.

Minar berbicara dengan suara yang penuh keyakinan. Dia menyampaikan aspirasinya tentang kebutuhan akses jalan yang layak bagi masyarakat adat Talang Mamak. Jalan yang saat ini ada, katanya, begitu sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Anak-anak Talang Mamak sering kali kesulitan untuk mencapai sekolah mereka karena jalan yang becek dan berlumpur.

“Kami ingin masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kami, pemerintah perlu memprioritaskan akses jalan dan pendidikan mereka,” ucap Minar tegas, sambil menatap para perangkat desa yang hadir.

Minar tahu, pendidikan adalah kunci perubahan, dan tanpa akses yang memadai, anak-anak Talang Mamak tidak akan bisa menggapainya. Setelah Minar duduk kembali, giliran Sonia, seorang perempuan adat Talang Mamak yang juga menjadi Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Talang Mamak Simarantihan memberanikan diri ikut berbicara. Sebagai pemimpin kelompok yang anggotanya adalah perempuan, Sonia memiliki perspektif yang lebih luas tentang kebutuhan komunitasnya. Sembari mengingat-ingat hasil musyawarah khsusus perempuan di Talang Mamak dua minggu sebelum musrembang Desa. Dengan malu-malu, ia menyampaikan aspirasinya sebagai perempuan dan Ketua KWT. Sonia menyuarakan pentingnya kehadiran bidan desa di wilayah adat Talang Mamak.

“Kami para perempuan Talang Mamak membutuhkan akses kesehatan yang lebih baik, terutama bagi ibu-ibu hamil dan bayi. Kehadiran bidan desa di lokasi kami sangat penting untuk memastikan keselamatan mereka,” katanya.

Selain itu, Sonia juga menekankan perlunya dukungan peningkatan kapasitas kelompok KWT, agar para perempuan di desanya dapat lebih berdaya secara ekonomi. Dukungan ini untuk pengembangan ekonomi kelompoknya, melalui pelatihan, dukungan bibit, perlengkapan dan akses ke pasar. Dia pun turut mengangkat persoalan fasilitas air bersih di dusun mereka.

“Kami butuh air bersih dan listrik panel surya,” ungkapnya.

Air bersih adalah kebutuhan mendesak, saat musim kemarau, sungai-sungai mengering, saat musim hujan sungai banjir dan airnya keruh. Sementara, listrik panel surya, menurutnya, sangat penting untuk anak-anak yang ingin belajar di malam hari.

“Dengan adanya listrik, anak-anak kami bisa belajar dengan lebih baik, tanpa harus bergantung pada lampu minyak yang sering kali berbahaya atau lampu genset yang butuh biaya tinggi,” tambahnya.

Sementara itu, Sikar, salah seorang pemuda Talang Mamak juga ikut menyampaikan aspirasinya. Sikar sebagai kader dan Kepala Dusun Talang Mamak Simarantihan menjelaskan bahwa sebelumnya di Talang Mamak telah diadakan musyawarah khusus perempuan Talang Mamak, kemudian diadakan juga musyawarah dusun untuk mengakomodir aspirasi warga Talang Mamak.

“Tadi ibu-ibu dari Talang Mamak sudah menyampaikan aspirasinya, sekarang kami mewakili warga Talang Mamak juga ingin menambahkan usulan hasil dari musyawarah dusun yang belum disampaikan oleh Ibu Minar dan Sonia. Kami usul untuk perbaikan jembatan, pengadaan speaker untuk pertemuan dan pembangunan sarana olahraga bagi anak anak muda seperti lapangan voli,” tambah Sikar.

Dalam proses musrembang kali ini, Kepala Desa Suo Suo mengapresiasi perwakilan Talang Mamak yang dihadiri oleh dua warga perempuan dan empat warga laki-laki.

“Kami dari Pemerintah Desa senang acara ini terasa berbeda karera baru pertama kali perempuan adat Talang Mamak hadir langsung dan menyampaikan aspirasinya. Terima kasih juga kepada teman-teman Warsi yang telah mendampingi warga dari Talang Mamak untuk hadir kesini dengan penuh perjuangan karena akses jalan yang sulit,” ujar Julita, Kades Suo Suo.

Musrenbang kali ini diwarnai dengan semangat perubahan. Kehadiran Minar dan Sonia menjadi bukti bahwa perempuan Talang Mamak tak lagi hanya menjadi penonton dalam pembangunan desa. Mereka kini menjadi bagian penting dalam proses tersebut, menyuarakan kebutuhan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi komunitas mereka. Perubahan memang tidak selalu datang cepat, tetapi dengan langkah pertama yang diambil oleh perempuan-perempuan seperti Minar dan Sonia, masa depan Talang Mamak terlihat lebih cerah.

Penulis :