Pada tanggal 13 September 2023, sebuah pertemuan penting diadakan di kantor Camat Siberut Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas pemenuhan administrasi kependudukan di wilayah desa dampingan Yayasan Cinta Mandiri Mentawai (YCMM). Terdapat sekitar 90 warga yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Identitas Anak (KIA). Hal ini berdasarkan pendataan awal YCMM dalam program Estungkara.
Dalam pertemuan tersebut, Camat Siberut Selatan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan di wilayah desa dampingan YCMM. Langkah awal yang akan dilakukan adalah koordinasi dengan staf Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk menyusun jadwal dan agenda perekaman di desa dan dusun Muntei.
Selain pertemuan dengan camat, YCMM juga melakukan diskusi dengan pihak sekolah di SD 12 Muntei, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan. Diskusi ini diinisiasi dengan berkomunikasi dengan Ibu Endang, seorang guru senior di SD Muntei, karena posisi kepala sekolah sedang kosong. Setelah beberapa kali komunikasi, pertemuan disepakati diadakan pada tanggal 14 September 2023 Dengan dihadiri oleh seluruh majelis guru termasuk guru kelas 1-6.
Pada pertemuan tersebut, perwakilan YCMM menyampaikan maksud dan tujuan pendataan terhadap anak murid yang belum memiliki KIA. Majelis guru menyepakati untuk melakukan pendataan terhadap seluruh murid yang belum memiliki KIA. Pihak sekolah akan memberikan informasi jika semua data telah terkumpul.
YCMM juga mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Kecamatan Siberut Selatan pada tanggal 15 September 2023. Frans, seorang staf BLK, menyampaikan bahwa BLK menyediakan berbagai jenis pelatihan untuk peningkatan keterampilan masyarakat. Namun, saat ini hanya pelatihan kuliner dan perbengkelan yang pernah dilakukan karena keterbatasan anggaran dan narasumber.
Saat diusulkan peluang bagi kelompok disabilitas, Frans mengakui bahwa tidak ada narasumber di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang memiliki kapasitas tersebut. Terutama bagi kelompok disabilitas tuna rungu wicara. Hal ini akan dijadikan masukan untuk Musrenbang kabupaten dan akan diupayakan koordinasi dengan BLK provinsi untuk memastikan ketersediaan narasumber khusus.
Pada awal bulan November 2023, YCMM kembali bekerja sama dengan Dukcapil untuk perekaman KTP, KK, dan KIA. Sebanyak 50 warga di hulu sungai Silakoinan, yakni dusun Salappa, Bekkeiluk, dan Magosi, melakukan pengurusan administrasi kependudukan. Dari jumlah tersebut, dua KIA telah selesai dicetak, sementara yang lain masih dalam proses di Dukcapil. Kendala yang dihadapi antara lain perbedaan nama pada setiap identitas pendukung sehingga data harus diverifikasi ulang.
Pada tanggal 18 September 2023, YCMM mengajukan permohonan pengurusan KK baru sebanyak dua kepala keluarga. Yakni atas nama Fabianus Fako dan Delianus, warga dusun Pariok dan Muntei, Desa Muntei. Pengajuan ini dilakukan di kantor Camat Siberut Selatan dan akan dilanjutkan setiap kali dokumen pendukung lengkap. Alek, petugas operator Dukcapil, merasa sangat terbantu dengan kegiatan YCMM ini karena mempercepat proses pemenuhan administrasi kependudukan di wilayah tersebut.
Menindaklanjuti pertemuan dengan majelis guru SD 12 Muntei, YCMM mengundang petugas operator perekaman Dukcapil dalam pertemuan tersebut. Pertemuan yang diinisiasi oleh kepala sekolah yang baru dilantik ini bertujuan menyampaikan hasil pendataan murid yang belum memiliki KIA. Dari 52 murid yang belum memiliki KIA, 38 murid bisa dilakukan perekaman karena sisanya belum melengkapi dokumen berupa KK dan akte lahir.
Pada tanggal 21 Oktober 2023, sebanyak 38 KIA yang telah dicetak diserahkan oleh YCMM kepada anak-anak SD 12 Muntei. KIA ini tercetak berkat kerja sama antara YCMM, Dukcapil kecamatan, dan majelis guru SD Negeri 12 Muntei. Selanjutnya, KIA tersebut akan dibagikan oleh sekolah melalui guru kelas masing-masing.
Kepala sekolah SD 12 Muntei menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam menginput data siswa untuk diajukan sebagai penerima bantuan pendidikan (PIP). Untuk murid yang belum melengkapi dokumen persyaratan, pihak sekolah akan berkomunikasi dengan orang tua murid untuk memastikan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Kerja sama antara YCMM dan Dukcapil ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk memastikan semua warga, terutama anak-anak, mendapatkan administrasi kependudukan yang lengkap dan sah.
Dengan adanya upaya dan kerja sama yang terus dilakukan, diharapkan seluruh warga di Desa Muntei dan wilayah dampingan lainnya dapat memenuhi administrasi kependudukan mereka. Hal ini tidak hanya memberikan mereka akses terhadap berbagai layanan dan bantuan sosial dari pemerintah, tetapi juga memastikan hak-hak mereka sebagai warga negara terpenuhi.