Olahan Ikan Asap SAD Jadi Menu Makan Siang Saat Kunjungan Bupati Bungo

Satu hal yang cukup menarik pada kunjungan Bapak Bupati Bungo H. Mashuri, S.P., M.E. ke komunitas Suku Anak dalam (SAD) di Dwi Karya Bakti Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo pada Selasa, 23 Mei 2023 adalah kuliner yang beliau santap bersama undangan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bungo, yakni berbagai olahan ikan hasil pemeliharaan Komunitas SAD. Ada gulai ikan asap yang dipadukan dengan sayur pucuk ubi, sambal ikan asap cabe ijo serta ikan nila bakar. Siang itu, Bupati beserta rombongan dan seluruh warga SAD makan bersama menikmati hasil panen komunitas.

Komunitas SAD melalui kelompok Mina Hasop Eluk, sejak 2 tahun terakhir telah berhasil membuat produk olahan ikan asap dan mulai dikenal warga Kota Bungo. Setiap jadwal car free day, Ibu Yutria Hanidarwati Ritonga atau yang biasa disapa Bu Ani (DISNAKAN Bungo), secara rutin melakukan pemesanan ikan asap dan membantu proses promosi serta pemasaran produk ini.

Saat berlangsung even bazar tingkat kabupaten hingga provinsi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bungo, Quswen Ikmal, S.Pi tidak pernah absen mengikutsertakan produk Mina Hasop untuk dipasarkan. Perjalanan pengembangan kelompok pembesaran ikan serta UMKM SAD tersebut tidak terlepas dari peran beliau yang memberikan dukungan untuk ikut berkolaborasi dalam pemberdayaan di lokasi tersebut. Tiga unit kolam dalam di lokasi SAD, merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah untuk mendorong kemandirian ekonomi pada komunitas.

Hal ini di amini oleh Dewi Yunita – CEO Pundi Sumatra, sebuah NGO yang sejak awal melakukan pendampingan dan merintis usaha ekonomi pembesaran ikan dan produk olahannya.

“Sejak tahun 2015 komunitas SAD di lokasi tersebut belajar beternak ikan. Dimulai dari kolam terpal, kolam fiber dan berakhir di kolam dalam. Keberhasilan kelompok pembesaran ikan “Mina Klukup” ini tidak terlepas dari dukungan dan asistensi DISNAKKAN Kabupaten Bungo,” Dewi Yunita – CEO Pundi Sumatra menjelaskan.

Kelompok Mina Hasop sendiri dikelola secara mandiri oleh kader muda SAD di Rombong tersebut. Produk ini sudah tersedia di Dekranasda Kabupaten Bungo dan secara rutin sudah di jual beberapa warung di wilayah lintas. Pemesanan produk dapat dilakukan melalui pengurus kelompok, cukup dengan mengirimkan pesan Whatsapp atau melalui pendamping lapangan Pundi Sumatra. Sistem pemesanan ini dilakukan untuk memastikan produk ikan asap tersedia dalam kondisi fresh dan segar.

Menurut Yori Sandi, koordinator Program Pundi Sumatra – ikan asap ini bisa tahan hingga 3 bulan lamanya asalkan berada di tempat yang kering dan kemasan tidak rusak. Menurut Yori, kedepan kelompok berencana mengembangkan jenis produk olahan lain, seperti frozen fish dan kerupuk ikan mengingat bahan baku ikan selalu berlimpah saat panen. Untuk itu, kelompok masih membutuhkan dukungan baik dalam peningkatan kapasitas maupun peralatan produksi.

“Mina Hasop Eluk masih membutuhkan dukungan dalam aspek pemasaran, branding dan peningkatan kapasitas untuk dapat melakukan diversifikasi jenis produk olahan ikan dan Pundi Sumatra tidak akan mampu melakukan ini tanpa dukungan serta kerjasama dengan para pihak terkait. Potensi ini adalah milik Bungo, semoga pemerintah daerah siap untuk mengambil alih dan mendorong UMKM ini agar semakin berkembang,” Dewi yunita menyampaikan harapannya.

Tulisan oleh Annisa, Pundi Sumatera

Penulis :

PUNDI SUMATRA