Masyarakat Adat Desa Bonto Dapatkan Dokumen Kependudukan

Kini masyarakat adat Dusun Bonto-Bonto, Desa Bonto Somba, Kabupaten Maros memilki sinar harapan dengan hadirnya tim Pelayanan Administrasi Kependudukan Terintegrasi Keliling (PAKINTAKI) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros, Rabu, 13 September 2023 lalu. Masyarakat adat yang sebelumnya terisolasi oleh wilayah yang sulit, kini meraih haknya untuk memiliki dokumen kependudukan.

Para penerima manfaat, seperti masyarakat adat Cindakko dan masyarakat adat Bara, datang dari pelosok bukit dengan semangat membara. Mereka, yang sehari-hari terlibat dalam urusan pertanian, meninggalkan ladang untuk menempuh perjalanan sulit turun gunung. Bagi mereka, kesulitan perjalanan menjadi harga yang rela dibayar demi mendapatkan manfaat dari Pelayanan Administrasi Kependudukan Terintegrasi Keliling ini.

Daeng Basoni, seorang penyadap pohon Nira dari masyarakat adat Bara, menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran tim PINTAKI. “Sebuah kesyukuran, karena kami yang tinggal di gunung, bisa mendapatkan pelayanan identitas hukum dengan mudah. Sebab, bagi kami, terlalu sulit untuk menempuh jarak yang jauh menuju kantor Disdukcapil,” ujar Daeng Basoni.

Bapak Suparman, Kepala Desa Bonto Somba, mengatakan dirinya saat ini merasakan penuh harapan untuk mendoakan agar manfaat dari Tim PAKINTAKI ini terus mengalir ke desanya. Ia berbicara bagaimana urgensi layanan dasar dan dokumen kependudukan bagi desa-desa terluar di Kabupaten Maros.

Tim PAKINTAKI, yang terbentuk setelah Musyawarah Pembangunan Desa (Musrembang) di 14 kecamatan Kabupaten Maros, tidak hanya menjadi jembatan bagi desa-desa terluar namun juga pahlawan ketika bencana alam melanda. Dengan memanfaatkan jaringan internet yang stabil, Tim PAKINTAKI membuka layanan di lokasi terdekat, memberikan kemudahan kepada korban bencana alam yang kehilangan dokumen penting.

Ari Muhammad Reza, salah satu anggota Tim PAKINTAKI berharap bahwa layanan ini tak hanya berhenti di sana. Ari mengatakan ingin mengajak pemerintah desa di daerah terluar untuk proaktif melaporkan kebutuhan layanan dokumen kepada mereka. Dengan tanggapan cepat, Tim PAKINTAKI siap membuka pelayanan keliling, membawa sinar harapan bagi masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan oleh sulitnya akses.

Ari juga menambahkan, sebagai bentuk nyata pelayanan publik, Tim PAKINTAKI membuktikan bahwa layanan administrasi bisa menyentuh bahkan pelosok terluar sekalipun. “Kami akan segera mengecek lokasi, dan apabila mendukung, kami pasti akan membuka pelayanan keliling,” tegas Ari.

Penulis :

Ma'ruf Nurhalis