Lisa adalah seorang murid kelas sembilan di SMP 238 Bontoparang, yang dikenal sebagai siswa yang gigih dan penuh semangat. Di tengah persiapannya menghadapi Ujian Nasional, Lisa turut serta dalam kegiatan peningkatan kapasitas Forum Anak Desa Bonto Somba. Kegiatan yang diadakan di sekolahnya ini menjadi kesempatan berharga bagi Lisa untuk mengembangkan kemampuan interaksi. Juga, keterampilan berbicara di depan umum.
Lisa tinggal di Dusun Bara, salah satu dusun terluar di Kabupaten Maros. Setiap hari, ia berjalan kaki menyusuri jalan hutan yang mendaki selama satu jam untuk mencapai sekolah. Perjalanan ini tidak mudah, terlebih harus menyeberangi jembatan gantung yang menghubungkan desanya dengan sekolah. Meski begitu, Lisa tetap rajin dan semangat belajar.
Saat mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas di Forum Anak Desa, Lisa berbagi mimpinya yang selalu memberinya semangat. Ia bercita-cita untuk menjadi perempuan dengan pendidikan tinggi. Lisa juga prihatin melihat teman-temannya yang bisa terjebak dalam pernikahan anak. Ia bermimpi agar Desa Bonto Somba menjadi desa yang ramah anak. Di mana anak-anak dapat bermain dan belajar dengan bebas tanpa tekanan untuk menikah di usia dini.
Bersama 25 peserta lainnya, Lisa aktif terlibat dalam perumusan kegiatan Forum Anak Desa Bonto Somba. Ia mengajukan ide untuk mengadakan latihan menari dan pelatihan public speaking. Anak-anak lainnya mengusulkan adanya lapangan luas untuk mengasah keterampilan olahraga mereka. Daftar kegiatan ini kemudian akan dibahas bersama kepala desa untuk diwujudkan.
Program peningkatan kapasitas Forum Anak Desa Bonto Somba ini diinisiasi oleh program Estungkara-SCF. Bertujuan mendukung Kabupaten Maros sebagai Daerah Ramah Anak, dimulai dari level desa. Dalam kegiatan ini, Lisa dan teman-temannya dilibatkan dalam memahami hak-hak anak dan menerapkannya sebagai prinsip dalam perumusan rencana kerja Forum Anak Desa Bonto Somba.
Ketua program Estungkara-SCF menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan anak-anak pemahaman tentang hak mereka dan bagaimana menggunakannya untuk memperjuangkan hak-hak mereka di komunitas. Lisa dan peserta lainnya mendapatkan banyak pengetahuan tentang hak-hak anak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, hak untuk bermain, dan hak untuk dilindungi dari kekerasan dan eksploitasi.
Lisa berharap bahwa melalui Forum Anak Desa, ia bisa memberikan kontribusi nyata untuk desanya. Ia ingin anak-anak di Desa Bonto Somba bisa menghabiskan masa kecil mereka dengan penuh keceriaan dan pembelajaran. Bukan dengan kekhawatiran akan pernikahan dini. Ia yakin bahwa dengan pendidikan dan pemahaman yang tepat, anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang membawa desa mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Sebagai bagian dari komitmennya, Lisa berencana untuk terus aktif dalam Forum Anak Desa dan mengajak lebih banyak teman untuk bergabung. Ia ingin memastikan bahwa suara anak-anak didengar dan diperhatikan oleh para pemimpin desa.
Perjalanan Lisa dari Dusun Bara ke SMP 238 Bontoparang setiap hari adalah bukti nyata dari semangat dan dedikasinya.
Partisipasinya dalam Forum Anak Desa Bonto Somba menunjukkan bahwa anak-anak, meskipun masih muda, memiliki peran penting dalam pembangunan komunitas mereka. Melalui kegiatan ini, Lisa dan teman-temannya belajar untuk menjadi pemimpin yang memperjuangkan hak-hak mereka dan berkontribusi pada kemajuan desanya.
Upaya yang dilakukan oleh program Estungkara-SCF bersama anak-anak di Desa Bonto Somba merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak di Kabupaten Maros. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan dan memberi mereka platform untuk menyuarakan ide dan kekhawatiran mereka, diharapkan dapat terwujud desa yang lebih inklusif dan melindungi masa depan anak-anaknya.