Komunitas Adat Talang Mamak Tampil di HUT Tebo ke-25

Dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Tebo yang ke-25, Pemerintah Kabupaten Tebo mengadakan perayaan akbar bertajuk Tebo Festival. Acara ini digelar di Stadion Sri Maharaja Batu, Kabupaten Tebo. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 12-17 Oktober 2024 yang dimeriahkan oleh aneka ragam pameran produk masyarakat, stand OPD Kabupaten Tebo, perlombaan dan penampilan-penampilan seni budaya masyarakat Tebo.

Acara dibuka oleh Pj. Bupati Tebo Bapak Dr. H. Varial Adi Putra, ST.MM. Turut hadir juga Forkompimda Tebo, jajaran OPD Tebo, tokoh masyarakat, budayawan, tokoh pemuda dan masyarakat Tebo. Pasca pembukaan, Bupati bersama Forkompimda berkeliling mengunjungi stand pameran dari OPD Tebo. Stand Dinas Sosial PPPA mendisplay produk-produk masyarakat adat Talang Mamak berupa kerajinan Gelang Salak Sumpah, anyaman resam, dan madu. Bupati dan rombongan Forkompimda yang terdiri dari Kajari, Kodim, Kapolres, Petua Pengadilan Kabupaten Tebo langsung memborong Gelang Salak Sumpah dari masyarakat adat Talang Mamak.

”Gelang ini bagus, kami rombongan Forkompimda Tebo beli semua gelang ini ya,” ujar Pj. Bupati Tebo Bapak H. Varial Adi Putra saat mengunjungi stand Dinas Sosial.

Acara Tebo Fest ini, menjadi kali pertama bagi masyarakat adat Talang Mamak terlibat dalam pameran produk lokal. Mereka diberi kesempatan mengisi sala satu dari rangkaian acara Tebo FEST, yakni menampilkan silat tradisional yang diiringi musik gambus yang merupakan alat musik tradisional Talang Mamak. Tinis, Perempuan Adat Talang Mamak memainkan alat musik tersebut. Dengan senyum hangat, Tinis memulai petikan gitar gambus,alat musik tradisional yang menjadi identitas masyarakat adat Talang Mamak. Suara gambusnya yang merdu mulai mengalun, diiringi dengan lirik yang bercerita tentang kehidupan, cinta, dan kearifan lokal.

Tinis mendendangkan lirik khas Talang Mamak yang penuh makna, menciptakan suasana yang sakral. Melodi yang khas menggema di udara, menyatu dengan tepuk tangan dan kekaguman penonton. Baru pertama kali melihat perempuan adat Talang Mamak bermain musik gambus tradisional. Penampilan ini bukan hanya menghibur, tetapi juga mengajak semua orang untuk merasakan keindahan dan kedalaman budaya Talang Mamak.

Partisipasi Talang Mamak dalam penyelenggaraan Tebo FEST ini berkat kolaborasi antara Dinas Sosial PPPA Tebo bersama KKI Warsi yang mendampingi Komunitas Talang Mamak. Panggung acara dihias dengan ornamen tradisional dengan nuansa sakral dengan ciri khas setempat masyarakat Tebo. Pada malam hari tanggal 15 oktober 2024, Kedua Tokoh Adat Talang Mamak, Sarunai dan Bahori, bersiap dengan pakaian serba putih dan berpeci. Mereka akan menampilkan pertunjukan silat tradisional. Pertunjukkan silat ini merupakan simbol kekuatan dan keberanian budaya mereka. Dengan gerakan yang anggun dan penuh disiplin, mereka mulai menampilkan silat, mengolah tubuh menjadi seni yang memukau. Setiap tendangan dan gerakan menggambarkan ketepatan dan keindahan, sementara penonton terpesona dan memberi sorakan meriah.

Pertunjukan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Talang Mamak kepada generasi muda dan masyarakat luas. Sarunai, Bahori, dan Tinis mengingatkan semua orang akan pentingnya menjaga warisan budaya, serta semangat persatuan dan kebersamaan yang terjalin dalam setiap penampilan mereka.

Dengan keberanian dan kebanggaan, masyarakat Talang Mamak merasa bahwa momen ini adalah langkah penting dalam memperkenalkan warisan budaya mereka kepada dunia luar. Tebo FEST menjadi saksi bagaimana keindahan tradisi dapat menyatukan hati dan pikiran, dan bagaimana generasi muda, turut berkomitmen untuk melestarikan dan meneruskan budaya mereka.

Tepuk tangan gemuruh menggema di seluruh arena setelah pertunjukkan terakhir dari masyarakat adat Talang Mamak. Mereka berdiri dengan bangga, menyadari bahwa mereka telah menulis bab baru dalam sejarah Hut Kabupaten Tebo. Malam itu, tidak hanya mereka yang merayakan, tetapi juga setiap penonton yang merasakan kehangatan dan kekayaan budaya yang mereka bawa.

“Kami senang ikut Tebo FEST ini karena masyarakat Tebo jadi mengenal kebudayaan Talang Mamak. Seperti silat dan musik gambus ini, kami berharap pemerintah mendukung pelestarian budaya Talang Mamak. Khususnya anak muda Talang Mamak agar lebih peduli terhadap kebudayaannya sendiri,” ujar Sarunai, Tokoh Adat Talang Mamak Simarantihan.

Acara publik ini menjadi penting sebagai titik perjumpaan dari kebudayaan masayarakat Tebo yang beragam. Masyarakat Talang Mamak yang notabene masyarakat adat marginal acapkali tidak dilibatkan dalam acara publik seperti ini. Tebo FEST menjadi ajang untuk promosi inklusi sosial bagi masyarakat adat yang dapat mendukung pemajuan kebudayaan dan inklusivitas masyarakat adat di Kabupaten Tebo.

“Kami sangat mendukung penampilan Talang Mamak dalam acara ini. Kami juga dukung adanya produk lokal Talang Mamak yang dipamerkan di stand kami. Kedepan kami akan dukung produk ini melalui progam Satu Desa Satu Ekonomi Perempuan (SADESA) dari Dinsos PPPA Tebo,” ungkap Taufik Khaldy, Plt. Kadis Sosial PPPA Tebo.

Penulis :

Haryanto