Keterbatasan Fisik, Membatasi Gerak Namun Bukan Mimpi dan Cita-cita

Kristofer atau yang akrab dipanggil Titus (25), warga Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah adalah salah satu penyandang disabilitas dengan jenis Cerebral Palsy sejak lahir.

Pasca bencana 28 September 2018 melanda Palu, Sigi dan Donggala, Titus merupakan salah satu penyintas yang mendapatkan bantuan modal usaha yang diberikan oleh KARSA Institute Palu.

Bagi Titus pemberian modal usaha itu menjadi titik awal menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk bisa memulai usaha dan berinteraksi dengan orang lain yang lebih luas, disamping itu dukungan penuh dari keluarga juga yang semakin memantapkan Titus untuk memulai usaha khususnya usaha di bidang budi daya ikan lele. Kerja dengan sungguh-sungguh dan ihklas dengan memanfaatkan modal usaha yang didapatkan membuat stigma terhadapnya berangsur-angsur mulai sirna.

Pada tanggal 11-13 Oktober 2022, kepercayaan diri Titus semakin meningkat ketika Titus diikutkan dalam kegiatan Pelatihan Disabilitas di Yogyakarta yang dilaksanakan oleh KEMITRAAN lewat Program Estungkara.

“Ketika diinformasikan kalau saya akan ikut pelatihan di Jogja, warga di Desa Bolapapu langsung heboh pak, mereka tidak menyangka saya bisa ikut kegiatan ini,” tutur Titus sambil tersenyum.

Menurut keluarga Titus, ini untuk pertama kali Titus keluar dari Provinsi Sulawesi Tengah dan mengikuti pelatihan yang diikuti oleh sejumlah peserta dari beberapa provinsi dan ini membuat bangga seluruh masyarakat Desa Bolapapu, khususnya keluarga besar Titus.

Sekembalinya Titus dari pelatihan disabilitas, diakui oleh Titus, bahwa keterbatasan fisik memang membatasi geraknya, tetapi tak membatasi mimpi kehidupan dan cita-citanya.

“Apalagi saya banyak belajar dari Jogja dan sempat bertemu dan belajar dengan sesama penyandang disabilitas disana, mereka sangat menginspirasi, membuat saya tidak minder lagi,” kata Titus.

Ia mewakili disabilitas lainnya yang ada di Desanya, Titus mengucapkan banyak terima kasih Kepada KARSA karena sudah memberikan perhatian khusus kepadanya, baginya ini merupakan bantuan yang tak akan pernah ia lupakan.

“Saya kira orang yang seperti saya, tidak akan pernah bisa mendapatkan kesempatan seperti ini, dan seperti mimpi saja,” sebut Titus terbata-bata sambil menangis, apalagi Titus mendapat kabar bahwa dia juga akan mendapatkan sertifikat pelatihan.

Titus berjanji, sekembalinya dari Jogja ia akan mengajak teman-teman disabilitas yang ada di Desanya secara bersama-sama untuk bangkit dan keluar dari rasa tidak percaya diri.

Penulis :

Desmon