Dorong Sekolah Inklusif Untuk Pendidikan Yang Setara di SMA Negeri 1 Jabiren Raya, Kalimantan Tengah

Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) dan SMA Negeri 1 Jabiren Raya resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk mendorong penerapan sekolah inklusif. Acara yang berlangsung di ruang kepala sekolah ini menegaskan komitmen SMAN 1 Jabiren Raya untuk menjadi lembaga pendidikan yang ramah bagi anak-anak, termasuk kelompok minoritas dan penyandang disabilitas.

Sevana Dewi, Program Manager YBBI, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan kelanjutan dari hubungan yang telah terjalin sebelumnya. Di tahun 2024, YBBI telah berperan sebagai guru tamu dalam mata pelajaran P5 melalui kurikulum merdeka. Penandatanganan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen kedua pihak dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif.

Sekolah inklusif bertujuan memberikan pendidikan yang setara bagi semua siswa, baik yang berkebutuhan khusus maupun tidak. Dalam kerjasama ini, beberapa inisiatif penting akan diterapkan, antara lain: pengumpulan data terpilah tentang jumlah siswa, pendidikan mengenai adat dan budaya, pembentukan forum musyawarah inklusi, serta pengembangan aturan terkait perlindungan kelompok rentan dari kekerasan.

Program “Sakula Himba” menjadi salah satu fokus utama YBBI. Program ini dirancang untuk memperkuat karakter dan identitas kebudayaan siswa, serta mempromosikan kesetaraan gender, inklusi disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI). Sakula Himba telah memiliki panduan pelaksanaan yang disusun secara partisipatif bersama siswa dan guru pendamping, mencakup 8 seri pembelajaran berbasis masalah dan proyek.

Wulan Anindya Wardhani, Guru Pendamping, menekankan pentingnya program ini di tengah meningkatnya kasus pernikahan dini dan kenakalan remaja.

“Kami berharap program ini dapat memberikan ruang positif bagi siswa untuk mengekspresikan diri, meningkatkan motivasi melanjutkan pendidikan, serta memperkuat karakter dan identitas kebudayaan mereka,” ujarnya.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan SMA Negeri 1 Jabiren Raya dapat menjadi contoh dalam penerapan sekolah inklusif, yang tidak hanya memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa, tetapi juga mendorong keberagaman dan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya di lingkungan pendidikan.

Penulis :

YBBI