Cindako Sang Penjaga Nilai

Cindako merupakan salah satu Dusun di Desa Bonto Sombo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Akses menuju dusun tersebut hanya bisa di lalui roda dua sepanjang 2,5 Km, dengan lebar jalan tidak lebih satu meter, kondisi terjal, berbatu dan ekstrim.

Sumber Daya Alam di Cindakko sangat kaya, namun Masyarakat Adat Cindakko sangat arif dan bijaksana dalam mengelolanya. Tatakang adalah salah satu sistem kearifan lokal yang sampai saat ini masih berlaku, Tatakang merupakan bekas kebun yang sengaja diistrahatkan sampai pada masa tertentu untuk di tanami lagi.

Masyarakat Cindakko mengusahakan padi sawah secara subsistem. Bentuk geografisnya berbukit karenanya terasering merupakan metode yang dilakukan, secara konservasi menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah.

Pendapatan masyarakat Cindakko berasal dari kebun jagung, menyadap getah pinus dan sebagian perempuan adat Cindakko membuat gula aren dan gula semut. Akses jalan menuju Cindakko merupakan kendala yang paling memperngaruhi pemasaran.

Pendidikan dasar minim dan itu hanya Sekolah Dasar dengan jarak nya 2,5 Km. Untuk anak-anak SD kondisi ini sangat memprihatinkan dan membahayakan, karena harus melalui tepi jurang, jembatan gantung dan tanjakan yang terjal, licin saat musim hujan berdebu saat musim panas tiba.

Selain akses menuju Dusun Cindakko yang sulit, Cindakko juga belum di aliri listrik negara penerangan untuk lampu masih menggunakan panel surya. Cindakko juga belum mendapatkan jaringan seluler. Semoga situasi ini segera membaik, Negara bisa hadir sebagai pelayan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis :

Budiansyah