Pelatihan Perbengkelan Bagi Suku Anak Dalam di Desa Pematang Kejumat

Kendaraan roda dua sudah menjadi transportasi yang umum di miliki dan di kendarai Suku Anak dalam (SAD) dalam kesehariannya. Kendaraan tersebut biasanya dipergunakan untuk melakukan aktifitas berburu atau ke kebun yang memang berlokasi cukup jauh dari lokasi pemukiman. Untuk kegiatan berburu, terkadang tidak hanya menempuh perjalanan lintas kabupaten di propinsi Jambi, melainkan juga hingga ke Kabupaten Dharmasraya, perbatasan Propinsi Sumatra Barat.

Sejauh ini sebagian besar suku anak dalam hanya mengetahui cara mengendarai roda dua tersebut, tanpa mengetahui cara perawatan atau perbaikannya saat kendaraan mengalami kerusakan. Apabila motor rusak atau tidak hidup, biasanya mereka mendatangi bengkel disekitar desa untuk perbaikan.

Melihat situasi ini, Pundi Sumatra atas dukungan Program ESTUNGKARA pada 17-18 Mei 2023 lalu menggagas pelatihan perbengkelan bagi 10 kader SAD Rombong Juray pematang Kejumat Kelurahan Limbur Tembesi Kec. Bathin VIII Kab. Sarolangun untuk membekali kader tentang pengetahuan dasar-dasar otomotif.

Pelatihan ini sendiri terselenggara atas kolaborasi dengan SMKN 10 Rejosari kabupaten Merangin, yang memang memiliki jurusan otomotif dan memiliki workshop dengan fasilitas peralatan yang cukup lengkap.

Pelatihan dasar yang diberikan oleh tim pengajar selama 2 hari itu adalah tentang praktik membersihkan kaburator, saringan udara, busi, mengukur jumlah oli mesin dan pergantian oli, termasuk praktik membersihkan dan menyetel rem, serta menyetel rantai.

Pelatihan tersebut diikuti secara antusias oleh peserta, dan kendaraan pribadi merekalah yang menjadi obyek praktik pelatihan perbengkelan tersebut. Pelatihan berlangsung sejak pagi hingga sore hari, dengan 2 tenaga guru yang menjadi narasumber kegiatan.

Tak cukup puas dengan materi pelatihan dasar, 6 dari 10 orang kader SAD yang ikut sebagai peserta, menyampaikan keinginannya untuk memperdalam lagi pada materi bongkar pasang mesin motor. Sehingga pada 21-22 Juli 2023 lalu kembali terlaksana pelatihan lanjutan, yang membahas secara spesifik tentang dua metode penting dalam perbaikan kendaraan, yakni pada kaburator dan injeksi.

Negan sebagai salah satu perwakilan peserta menyampaikan rasa senang dan apresiasinya pada SMKN 10 Merangin yang bersedia memberi pengetahuan selama kegiatan pelatihan. Negan berharap, keterampilan baru yang didapat akan membuka peluang kerja dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat suku Anak Dalam di masa yang akan datang.

“kami sonang sekali dapat ilmu perbaikan motor, jadi bilo rusak kami bisa perbaiki sendiri dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk ke bengkel. Sukur-sukur besok ada bantuan alat perbengkalan, mungkin kami bisa buka usaha bengkel Bang!,” ujarnya pada Arif, fasilitator lapangan Wilayah Pematang Kejumat Sarolangun.

Meski menjadi satu-satunya penyandang disabilitas yang ikut sebagai peserta, Negan sangat bersemangat dimana 2 series pelatihan tersebut ia ikuti dengan penuh antusias. Pak Bagas, Kajur otomotif SMKN 10 Rejosari Merangin juga menyatakan kebanggaan atas partisipasi suku Anak Dalam dalam pelatihan perbengkelan ini. Dengan adanya kolaborasi ini, sekolah berharap dapat berkontribusi lebih lanjut dalam upaya pemberdayaan masyarakat adat di daerah tersebut.

Pihak sekolah juga membuka kesempatan seluas-luasnya jika ada anak-anak Suku Anak Dalam yang berkeinginan menempuh pendidikan tingkat menengah atas di SMKN 10, dimana sekolah berkomitmen memberikan fasilitas gratis pada anak SAD yang berminat.

“Kami berterima kasih sekali atas kerjasama yang telah Pundi Sumatra tawarkan ini. Rasanya sangat senang bisa berbagi ilmu dengan saudara-saudara kita SAD dan kami siap untuk memberikan materi lanjutan jika di butuhkan. Ini merupakan pengalaman pertama bagi SMKN 10 bisa menjadi pengajar dalam kegiatan pelatihan perbengkelan bagi warga SAD. semoga ilmu yang di dapat bisa mereka pakai dan manfaatkan,” ujar Bagas menutup acara pelatihan.

Penulis :

PUNDI SUMATRA