Warsi Dorong Kolaborasi Agenda Pelayanan Sosial Anak (Pesona) KAT di Talang Mamak.

Warsi Dorong Kolaborasi Agenda Pelayanan Sosial Anak (Pesona) KAT di Talang Mamak.
Di sebuah kawasan hutan yang menjadi penyangga Taman Nasional Bukit Tiga puluh terdapat sebuah dusun yang jauh dari akses layanan pemerintah. Dusun ini dihuni oleh Suku Talang Mamak yakni Dusun Simarantihan. Talang Mamak adalah sebuah komunitas adat terpencil yang secara tradisional hidup mengandalkan hasil hutan dan perladangan berpindah. Dusun ini adalah bagian dari Desa Suo-suso kecamatan sumay kabupaten Tebo yang mayoritas masyarakatnya dihuni oleh Masyarakat Melayu Jambi. Selain jauh dari akses layanan pemerintah Dusun simarantihan ini juga terletak di dalam kawasan hutan yang memiliki izin konsesi PT.ABT yang bergerak pada restorasi ekosistem. Di dusun Simarantihan Suku Talang Mamak ini merupakan tempat dimana Warsi menggelar sebuah inisiatif penting dalam kolaborasi Agenda Pelayanan Sosial Anak (Pesona) Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang menjadi inovasi program Dinas Sosial Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Tebo.
Membangun Kolaborasi
Dinas Sosial P2PA Tebo memiliki inovasi program yang disasarkan pada peningkatan layanan sosial bagi anak-anak KAT dengan agenda memberikan penyuluhan perlindungan anak, layanan dasar dan akses jaminan sosial dengan melibatkan instansi layanan teknis dari pemerintah seperti Puseksmas, Dinkes, Dinas Pendidikan, dan BPJS Kesehatan. Untuk mendukung inovasi program Dinsos P2PA ini Warsi bersama Dinas Sosial P2PA Tebo telah melakukan MoU untuk mensukseskan program Pesona KAT di komunitas adat terpencil seperti Orang Rimba dan Talang Mamak yang ada di Tebo.
Dalam kesempatan ini, Warsi mendorong kolaborasi bersama Dinas sosial P2PA Tebo agar melaksanakan program Pesona KAT ini di lokasi Talang Mamak. Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Warsi untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan keluarga di komunitas-komunitas marginal. Dusun Simarantihan yang merupakan lokasi Talang Mamak terpilih sebagai lokasi kegiatan ini karena tantangan yang dihadapinya dalam hal akses pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Bersama dengan Dinas Sosial, puskesmas setempat, Sekolah Kelas Jauh dan BPJS Kesehatan, Warsi bersama Dinsos merancang serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi dan dukungan langsung kepada masyarakat.
Sosialisasi Perlindungan Anak
Sesi pertama dimulai dengan sosialisasi perlindungan anak. Di ruang pertemuan yang sederhana namun hangat di balai adat, Pak Azrai, selaku Plt. Kepala Dinsos PPPA tebo yang didampingi warsi membuka acara dengan menjelaskan materi mengenai hak-hak anak, cara melindungi mereka dari kekerasan, dan pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman.
Para peserta, yang terdiri dari orang tua, guru, dan tokoh masyarakat Talang Mamak, sangat antusias mengikuti sesi ini. Dinsos PPPA juga menghadirkan pak putra, staf psikolog anak yang memberikan tips praktis tentang mendeteksi dan menangani masalah emosional pada anak. Diskusi interaktif membuat para peserta semakin paham akan tanggung jawab mereka dan berkomitmen untuk mendukung upaya perlindungan anak di lingkungan mereka.
Layanan Kesehatan
Sesi kedua diisi dengan kegiatan layanan kesehatan. Puskesmas setempat bersama dengan fasilitator kesehatan dari Warsi melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak-anak dan orang dewasa. Ada antrian panjang di depan pos pelayanan kesehatan, dengan warga antusias untuk mendapatkan pemeriksaan rutin, imuniasi, dan konsultasi medis.
Para dokter dan tenaga medis memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pola hidup sehat, serta teknik pencegahan penyakit. Tak hanya itu, mereka juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya nutrisi dan kebiasaan hidup sehat untuk mencegah berbagai penyakit yang umum terjadi di daerah tersebut.
Sosialisasi BPJS Kesehatan
Di Sesi ketiga, fokus dialihkan pada sosialisasi BPJS Kesehatan. Tim perwakilan BPJS Kesehatan Tebo yang juga didampingi tim warsi menjelaskan kepada warga tentang manfaat dan proses pendaftaran program jaminan kesehatan nasional ini. Banyak warga yang belum memahami sepenuhnya tentang BPJS, sehingga sesi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran mereka.
Para peserta diberikan informasi mengenai cara mendaftar, manfaat yang diperoleh, dan cara mengakses layanan kesehatan yang tercover oleh BPJS. Tim juga membantu verifikasi data langsung untuk warga yang belum terdaftar, memastikan mereka bisa segera memanfaatkan layanan kesehatan yang ada.
Pembagian Sembako
Pada Sesi terakhir dari rangkaian kegiatan diakhiri dengan pembagian sembako nutrisi tambahan dan pakaian layak pakai dari Dinas Sosial PPPA. Warsi, bersama dengan Dinas Sosial dan kader, mendistribusikan paket sembako yang berisi bahan makanan pokok kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan dan pakaian. Pembagian ini tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga.
Masyarakat Talang Mamak terlihat sangat bersyukur dan bersemangat. Mereka merasa didukung dan diperhatikan, yang menumbuhkan harapan baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dampak dan Harapan
Kolaborasi ini bukan hanya memberikan manfaat langsung berupa layanan kesehatan, perlindungan anak, dan bantuan sembako, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan program-program sosial di masa depan. Melalui kegiatan ini, Warsi dan mitra-mitranya berhasil menciptakan sebuah model kerja sama yang dapat diadaptasi untuk desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa.
Kisah keberhasilan di Talang Mamak menunjukkan bagaimana sinergi antara lembaga non-pemerintah, dinas sosial, layanan kesehatan, dan BPJS Kesehatan dapat menciptakan perubahan positif yang nyata. Ini adalah contoh konkret dari bagaimana kerjasama yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah yang kurang terlayani. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Talang Mamak akan terus berkembang menjadi komunitas yang lebih sejahtera dan harmonis.

Penulis :

Haryanto