Pusat Pengembangan Sumber daya Wanita (PPSW) Jakarta mengadakan pelatihan analisis gender pada komunitas perempuan Cina Benteng. Acara ini dilaksanakan pada 15 September 2023 di kediaman bapak RW Cuan Hoy, desa Belimbing, kecamatan Kosambi, kabupaten Tangerang, Banten. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh dua puluh perempuan Koperasi Wanita Pengembang Sumber daya (KWPS) Lampion Merah Abadi.
Adapun tujuan dari pelatihan analisis gender ini adalah agar peserta dapat merumuskan harapan dan kekhawatirannya yang berkaitan dengan pelaksanaan. Nantinya, peserta dapat mengantisipasi hambatan yang dirasakan dan cara yang efektif untuk mencapai harapan.
Iqbal, fasilitator pelatihan, memberikan konsep Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) kepada peserta melalui kegiatan interaktif. Contohnya memberikan metaplan dengan warna yang berbeda dengan tujuan agar para peserta dapat menuliskan perbedaan ciri biologis dari laki-laki dan perempuan. Lalu, sifat, peran dan posisi gender, faktor yang menghambat terwujudnya kesetaraan gender hingga bentuk dari ketidakadilan gender.
Dari kegiatan itu, peserta dapat memahami bahwa marginalisasi, stereotipe, subordinasi, dan beban ganda menjadi faktor yang menghambat perempuan untuk berkembang dan belajar. Tidak hanya itu, adanya relasi kuasa menjadi hal yang kompleks dan absurd dan hambatan terbesar dalam pewujudan masyarakat yang inklusi.
PPSW Jakarta sendiri berharap agar pelatihan analisis gender ini dapat memberikan pemahaman dasar kepada kader dan anggota KWPS Lampion Merah Abadi. Sehingga dapat melakukan transformasi sosial untuk mewujudkan tatanan kehidupan dan sosial yang lebih adil. Dengan mengimplementasikan peran gender, kita dapat membantu menciptakan individu yang lebih produktif, mandiri dan berdaya.
Dewi salah satu pengurus KWPS Lampion Merah Abadi mengatakan pelatihan analisis gender ini sangat menarik, dikarenakan perempuan dan kelompok ibu rumah tangga sadar akan peran dan tanggung jawabnya di koperasi. “Ibu-ibu di desa Belimbing ini sangat susah untuk bisa diajak maju. Sepertinya pelatihan-pelatihan seperti ini wajib diikuti bahkan harus diperbanyak biar kesadaran ibu-ibu, pelan-pelan bisa dibangun,” tutupnya.