Perempuan Adat Talang Mamak, merupakan masyarakat yang hidup dengan kearifan lokal dan mengandalkan hasil hutan sebagai sumber kehidupan mereka. Meskipun terpencil, kehidupan mereka dipenuhi dengan semangat bertahan. Dengan medan perjalanan yang berat, melintasi jarak sekitar 18 kilometer, perjalanan mereka sangat tergantung pada cuaca yang kadang kala tidak bersahabat.
Dalam komunitas ini, perempuan adat Talang Mamak merasakan keterbatasan akses dan peluang untuk berpartisipasi dalam kegiatan di desa. Mereka terbatas pada peran sebagai wakil yang diutus tanpa memiliki kesempatan untuk secara langsung terlibat dalam kegiatan di desa. Rasa tidak percaya diri juga menjadi penghalang, sehingga mereka tidak merasa diakui atau didorong untuk berpartisipasi.
Melalui dukungan Project Estungkara dari KEMITRAAN Indonesia, KKI Warsi berhasil menciptakan kelompok penguatan dan pemberdayaan bagi perempuan adat Talang Mamak. Pintu masuk penguatan ini terletak pada Kelompok Wanita Tani Rimpahan Polirien Simarantihan. Sebuah kelompok yang menjadi wahana diskusi bagi perempuan adat Talang Mamak. Diskusi-diskusi ini membangun kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam pembangunan desa. Empat perwakilan perempuan adat Talang Mamak muncul, siap berpartisipasi dalam kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Suo-Suo.
Tanggal 10 November 2023 menjadi tonggak sejarah, di mana empat perempuan adat Talang Mamak turut serta dalam kegiatan PKK Desa. Fokus kegiatan pada Posyandu untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) membuka pintu diskusi penting tentang kesehatan anak-anak mereka. Mereka berbicara tentang kebiasaan merokok di depan anak dan kurangnya pemahaman tentang kegunaan suntik vaksin.
Salah satu perwakilan kelompok tani, Sani, mengungkapkan bahwa ini menjadi pengalaman pertamanya untuk berkumpul dengan banyak orang di luar Talang Mamak. “Awalnya saya merasa malu dan takut, tapi semangat dari pendamping dan penerimaan hangat masyarakat desa membuat saya terharu. Kami merasa bahwa selama ini, masyarakat desa tidak menerima kami dengan baik,” jelas Sani.
Sama halnya juga dengan apa yang dirasakan Nani, perwakilan lainnya, menuturkan bahwa ini adalah kali pertama anaknya mendapatkan suntik vaksin. Melihat tanggapan positif masyarakat desa, Nani merasa sangat bersyukur.
Tanggapan dari PKK Desa Suo-Suo juga sangat positif. Mereka bersyukur memiliki pendamping yang berhasil membawa perwakilan perempuan Talang Mamak ke dalam kegiatan di desa. Ini membuka harapan baru untuk masa depan. Mereka berharap bahwa pada tanggal 10 Desember 2023, lebih banyak perempuan adat Talang Mamak berpartisipasi dalam kegiatan PKK Desa. Tujuannya, agar membawa perubahan positif untuk komunitas mereka.