Tahun 2023, Lembaga Bumi Lestari (LBL) melalui KEMITRAAN dalam program INKLUSI meluncurkan sebuah inisiatif yang penting untuk memberdayakan masyarakat adat. Terutama kaum perempuan dan kelompok disabilitas. Acara ini dilakukan di desa Kalamba, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pendekatan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) yang digunakan dalam program ini bertujuan untuk memastikan tidak ada satu pun warga negara Indonesia yang tertinggal dalam proses pembangunan.
Pembentukan kelompok disabilitas di Desa Kalamba pada tahun 2023 dipicu oleh kesadaran akan perlunya perhatian serius terhadap keberlangsungan hidup mereka. Masyarakat seringkali memandang penyandang disabilitas sebagai individu yang tidak berdaya dan sangat bergantung pada bantuan orang lain. Paradigma ini tidak sepenuhnya benar dan perlu diubah. Dengan demikian, kelompok disabilitas ini dibentuk untuk membuktikan bahwa penyandang disabilitas juga mampu menolong diri sendiri. Tidak selalu bergantung pada bantuan pihak lain.
Pada kegiatan penyusunan rencana usaha disabilitas yang diadakan oleh LBL, peserta terdiri dari anggota kelompok disabilitas, perwakilan dari pemerintah desa, dan masyarakat adat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan rencana usaha yang menjadi prioritas bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas agar para penyandang disabilitas dapat mengembangkan keterampilan dan usaha mereka secara mandiri. Sehingga tidak terus menerus bergantung pada bantuan pemerintah atau pihak lain.
Tujuan jangka panjang dari penyusunan rencana usaha ini adalah untuk membangun pemahaman bahwa penyandang disabilitas mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Serta memiliki kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
LBL menggunakan metode yang komprehensif dalam membantu menyusun rencana usaha. Metode ini meliputi workshop, diskusi kelompok, dan wawancara individu untuk memahami kebutuhan dan potensi setiap anggota kelompok disabilitas. Setiap rencana usaha disusun berdasarkan keterampilan dan potensi usaha yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas. Adapun jenis rencana usaha yang diidentifikasi yakni; anyaman gedek rumah, anyaman tempat sirih pinang, bertani, beternak, kolam ikan, usaha kios, dan pintal tali.
Selama kegiatan berlangsung, banyak testimoni yang menunjukkan rasa syukur dan harapan dari para peserta. “Meskipun sulit melibatkan kaum disabilitas dalam perencanaan pembangunan karena kondisi geografis desa, kami tetap mendorong mereka untuk terus berpartisipasi. Kaum disabilitas harus diperhatikan dalam proses pemberdayaan,” ujar Jumi Joz, fasilitator Desa Kalamba.
Pemerintah Desa Kalamba, yang diwakili oleh Lodu Hambamay, juga memberikan apresiasi kepada LBL. “Kami sangat berterima kasih kepada LBL karena telah membantu memfasilitasi penyusunan rencana usaha disabilitas. Ini membuat kami sebagai pemerintah desa lebih memahami prioritas dan kebutuhan usaha bagi disabilitas di masa depan.”
Anggota kelompok disabilitas juga merasa terbantu dengan adanya inisiatif ini. Mereka sangat berterima kasih kepada Lembaga Bumi Lestari karena telah membantu memfasilitasi masyarakat dalam menyusun rencana usaha. Ini memberikan mereka harapan untuk memiliki usaha sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Implementasi rencana usaha yang telah disusun akan melibatkan berbagai langkah konkret yang didukung oleh LBL dan pemerintah desa. Beberapa langkah yang direncanakan meliputi pelatihan keterampilan, penyediaan modal usaha, dan pendampingan teknis untuk memastikan keberhasilan setiap usaha.
LBL akan berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh kelompok disabilitas. Bantuan ini mencakup penyediaan bibit tanaman, hewan ternak, alat dan bahan untuk anyaman, serta fasilitas untuk usaha kolam ikan dan kios. Selain itu, pemerintah desa juga berinisiatif memberikan bantuan berupa sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada anggota kelompok disabilitas yang tidak mampu beraktivitas.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan para penyandang disabilitas di Desa Kalamba dapat mengembangkan keterampilan dan usaha mereka secara mandiri. Sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian mereka dalam jangka panjang.