Pelatihan Produk Pinjaman Koperasi Lampion Merah Abadi

Rabu, tanggal 19 Juni 2024, suasana hangat dan penuh semangat memenuhi pendopo rumah Bapak Cuan Hoy, RW 01 Desa Belimbing. Sepuluh orang pengurus dan anggota Koperasi Wanita Pengembang Sumber daya (KWPS) Lampion Merah Abadi berkumpul untuk mengikuti pelatihan produk pinjaman koperasi. Pelatihan ini, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan pengelola koperasi dalam mengembangkan produk-produk yang relevan dan diminati oleh anggota serta masyarakat sekitar.

Pelatihan ini dipandu oleh dua fasilitator berpengalaman, Bapak Iqbal Yusti Ekoputro dan Ibu Happy Octa Familia. Mereka menyampaikan berbagai materi mengenai pengembangan produk koperasi, baik tabungan maupun pinjaman. Dalam pembukaannya, fasilitator menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai produk pinjaman yang ada di koperasi. Serta bagaimana koperasi dapat beradaptasi dengan kebutuhan anggotanya yang beragam.

Secara umum, pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pengurus koperasi dalam mengelola produk-produk koperasi yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Secara khusus, tujuan pelatihan ini meliputi: mengupas tuntas produk tabungan dan laporan keuangan koperasi. Lalu, membedah layanan pinjaman serta laporan keuangan koperasi, memberikan pemahaman tentang proses pengembangan produk. Serta menjelaskan manfaat dari analisis pengembangan produk, dan Menggali Produk Pinjaman: Antara Kesempatan dan Tantangan.

Dalam sesi pelatihan, fokus utama diberikan pada produk pinjaman yang ditawarkan oleh Koperasi Lampion Merah Abadi. Koperasi ini telah mengembangkan dua jenis produk pinjaman utama: pinjaman umum dan pinjaman usaha. Masing-masing jenis pinjaman memiliki persyaratan dan manfaat yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan anggota koperasi.

Pinjaman umum dapat diajukan oleh anggota yang telah bergabung dengan koperasi selama minimal tiga bulan dan memiliki tabungan awal sebesar Rp250.000. Pinjaman ini dapat diberikan secara bertahap, mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp4.000.000, dengan syarat utama bahwa angsuran harus lancar.

Di sisi lain, pinjaman usaha ditujukan bagi anggota yang telah memiliki usaha. Jumlah pinjaman usaha bisa mencapai Rp50.000.000. Dengan persyaratan keanggotaan yang lebih ketat untuk memastikan anggota yang meminjam memiliki usaha yang jelas dan berkelanjutan.

Salah satu kegiatan utama dalam pelatihan ini adalah diskusi kelompok. Di mana para peserta diminta untuk mengevaluasi produk pinjaman yang ada dan memberikan masukan berdasarkan pengalaman mereka. Ibu Lanni, yang bertindak sebagai juru bicara, menyampaikan hasil diskusi kelompok. Beliau mencatat bahwa total pinjaman umum yang diberikan mencapai Rp115.732.000. Sedangkan pinjaman usaha sebesar Rp60.000.000, dengan 59 peminjam pinjaman umum dan 6 peminjam pinjaman usaha.

Dalam diskusi tersebut, para anggota koperasi juga diajak untuk memahami pentingnya menyesuaikan produk pinjaman dengan kebutuhan anggota. Contoh yang diberikan adalah di daerah Jakarta Timur, di mana banyak anggota yang belum memiliki kendaraan bermotor. Koperasi dapat menciptakan produk pinjaman motor yang memungkinkan anggota untuk memiliki motor dan membayarnya melalui angsuran ke koperasi.

Koperasi Lampion Merah Abadi, sering menghadapi tantangan musiman. Di mana permintaan akan pinjaman bisa meningkat drastis, terutama di masa-masa tertentu seperti menjelang tahun ajaran baru atau musim panen. Oleh karena itu, koperasi perlu menyiapkan dana cadangan yang cukup di kas serta menawarkan pinjaman kepada anggota sebagai langkah antisipatif. Ini adalah strategi penting untuk memastikan koperasi tetap beroperasi dengan lancar. Sehingga anggota tidak mengalami kesulitan dalam mengakses layanan yang mereka butuh.

Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya analisis produk dalam pengembangan koperasi. Anggota koperasi diajarkan cara menghitung persentase pengajuan pinjaman dengan pencairan. Serta pentingnya berhati-hati dalam memberikan persetujuan pinjaman. Mengingat faktor kedekatan atau kekerabatan sering kali menjadi pertimbangan yang dapat merugikan koperasi di kemudian hari.

Fasilitator juga menekankan pentingnya pemasaran produk koperasi melalui media promosi yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis. Langkah ini diharapkan dapat membantu menyebarkan informasi tentang produk koperasi kepada masyarakat yang lebih luas. Sehingga meningkatkan jumlah anggota dan pengguna layanan koperasi.

Pelatihan produk pinjaman koperasi ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran. Tetapi juga refleksi bersama tentang bagaimana koperasi dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan pemahaman yang lebih baik, koperasi Lampion Merah Abadi kini lebih siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Tantangan utama bagi koperasi ke depan adalah memastikan bahwa produk-produk yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan anggota. Juga dapat diakses dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat. Dengan komitmen yang kuat dari pengurus dan anggota, Koperasi Lampion Merah Abadi diharapkan mampu terus berkembang. Menjadi pilar ekonomi yang kokoh, serta memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh anggotanya.

Penulis :

aldi agustyan