Peran Kepala Dinas (KADIS) Sosial menjadi sangat krusial dalam upaya peningkatan inklusi sosial di enam desa dampingan Lembaga Bumi Lestari. Dalam konteks ini, Kadis Sosial tidak hanya menjadi mitra. Tetapi juga menjadi narasumber yang sangat berharga terkait pelatihan tata cara pengajuan dan bantuan bantuan sosial (BANSOS).
Melibatkan KADIS Sosial sebagai narasumber utama dalam pelatihan tidak terlepas dari pengakuan akan integritas dan dampak positif yang bisa dihasilkan. Keterlibatan KADIS Sosial tidak hanya membawa manfaat teknis terkait tata cara pengajuan BANSOS. Tetapi juga menciptakan hubungan harmonis antara pemerintah desa dan LBL. Dalam pandangan banyak pemerintah desa, kehadiran KADIS Sosial sebagai pemimpin pelatihan memberikan dorongan moral dan kepercayaan diri kepada mereka.
Pemerintah desa di keenam desa dampingan LBL menyatakan kebahagiaan dan kepatuhan mereka setelah pelatihan. Mereka merasa lebih berkomitmen untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Memastikan bahwa bantuan sosial dapat tersalurkan dengan efisien dan tepat sasaran. Ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga menciptakan semangat kerja sama dan tanggung jawab bersama.
Dalam koordinasi dengan KADIS Sosial, perbincangan tidak hanya terbatas pada tata cara pengajuan BANSOS. Pihak LBL dan KADIS Sosial juga membahas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh lembaga tersebut di enam desa dampingan. Pembahasan melibatkan layanan dasar, seperti program inklusi sosial dan bantuan kepada masyarakat dengan disabilitas. Dimana telah diimplementasikan melalui dana desa dan kerja sama dengan pemerintah desa.
Pentingnya kolaborasi ini menjadi nyata dalam upaya meningkatkan inklusi sosial di Sumba Timur. LBL tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga membentuk kapasitas aparat desa, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat adat. Pelatihan alur proses pengurusan dan pengusulan Jaminan Sosial (JAMSOS) merupakan langkah maju dalam mendorong inklusi sosial yang berkelanjutan.
Kegiatan pelatihan tersebut nantinya, tidak hanya menjadi platform pembelajaran teknis. Tetapi juga menjadi wujud konkret dari komitmen untuk menjangkau kepentingan dan kebutuhan marginal, terutama perempuan dan anak-anak disabilitas.
Pihak LBL berharap bahwa pelatihan ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat kapasitas, mendorong inklusi sosial, dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat di enam desa dampingan LBL.