Sudah dua tahun Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mina Hasop Eluk bergerak dalam pengolahan ikan asap. Hasil panen dari pembesaran ikan yang dilakukan di komunitas ini tergolong tinggi. Sehingga sangat cocok untuk dikelola menjadi produk olahan makanan lain.
Produksi abon ikan patin menjadi salah satu ide pengembangan usaha yang sedang diusahakan oleh kelompok ini. Alasannya karena sumber daya ikan yang panen biasanya selalu berlebih dan cukup melimpah jika hanya diproduksi sebagai ikan asap. “Abon ini juga praktis untuk dipasarkan, dan mudah proses pembuatannya,” terang Ulvi Monica, fasilitator lapangan Pundi Sumatra.
Pundi Sumatra dengan dukungan dari KEMITRAAN pun akhirnya memberikan pelatihan pembuatan abon ikan Patin kepada para kader dan anggota Mina Hasop Eluk. Kegiatan ini berlangsung pada 21 Agustus 2023 di rumah produksi ikan asap. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bungo diundang untuk memberikan pelatihan kepada kader SAD di Desa Dwi Karya Bakti.
Ibu Ani selaku narasumber, menjelaskan bahwa dalam pembuatan abon ikan patin yang terpenting adalah kemampuan kontrol api serta menggunakan wajan yang tidak lengket. “Kalau apinya kebesaran, maka akan gosong dan terasa pahit,” ujarnya.
Ibu Ani juga mengajak para peserta untuk melakukan pembuatan abon secara langsung. Selama empat jam praktik pembuatan abon ikan patin, peserta telah menghasilkan lima ratus gram abon ikan patin dari dua kilogram bahan baku ikan patin yang tersedia.
“Kami lah lamo diajak Pundi Sumatra untuk buat olahan lain, dulu pernah mau buat keripik kulit ikan. Tapi sekarang mau coba buat abon dulu,” tutur Juliana salah satu anggota Mina Hasop Eluk.
Ke depan, kelompok UKM Mina Hasop Eluk bersama Pundi Sumatra berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memberdayakan anggotanya melalui pelatihan-pelatihan yang bersifat produktif dan berorientasi pada pasar. Semangat berwirausaha dan keberlanjutan menjadi pendorong utama bagi kelompok ini dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.