Di tengah keanekaragaman potensi alam Indonesia, hutan adat telah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat, termasuk kelompok perempuan Kasepuhan di Kabupaten Lebak, Banten. Menyadari pentingnya peran kelompok perempuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi hutan adat.
RMI-The Indonesian Institute for Forest and Environment didukung oleh Kemitraan-Partnership melalui program Estungkara-Inklusi menyelenggarakan pelatihan ekonomi. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dan membangun kemampuannya dalam mengelola usaha ekonomi bersama komunitas, sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Pelatihan ekonomi yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 22 hingga 24 Juli 2023, dihadiri oleh perwakilan kelompok perempuan dari lima Kasepuhan, yaitu Kasepuhan Pasir Eurih, Kasepuhan Cirompang, Kasepuhan Cibarani, Kasepuhan Cibedug, dan Kasepuhan Bongkok. Total peserta berjumlah 25 orang, yang aktif dalam mengelola usaha-usaha masing-masing dengan berbagai produk olahan berbahan dasar dari hutan adat yang selama ini mereka kelola.
Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan kelompok perempuan dalam mengelola usaha ekonomi secara bersama-sama dengan komunitas. Dengan demikian, diharapkan dapat terbentuk sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi hutan adat secara berkelanjutan. Langkah ini menjadi kunci untuk memperkuat kemandirian ekonomi kelompok perempuan Kasepuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan pengetahuan tentang bagaimana membangun usaha kelompok melalui konsep dan pendidikan dasar koperasi, memperkuat kelembagaan dan membangun kepercayaan diri bagi motor penggerak di komunitas. Keterampilan ini diharapkan dapat membantu mereka menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul di komunitas masing-masing. Di samping itu, pelatihan juga menyediakan sesi praktik membuat produk berupa kue berbahan pisang dan singkong. Langkah ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai ekonomi dari potensi yang telah tersebar di sekitar mereka.
Dalam rangka mewujudkan pemanfaatan sumber daya hutan adat yang berkelanjutan, penting bagi kelompok perempuan Kasepuhan untuk tetap mempertahankan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional dalam pengelolaan hutan. Pelatihan ini berupaya mendukung langkah tersebut dengan menggabungkan pengetahuan modern tentang manajemen usaha dengan kearifan lokal yang telah terbukti berjalan efektif selama berabad-abad.
RMI-The Indonesian Institute for Forest and Environment bersama Kemitraan-Partnership melalui program Estungkara-Inklusi menjadikan pelatihan ini sebagai wujud komitmen bersama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di wilayah hutan adat. Dengan melibatkan kelompok perempuan sebagai agen perubahan, diharapkan langkah ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi lingkungan maupun masyarakat lokal.
Di tengah budaya patriarki yang masih kuat dalam pengelolaan SDA dan sumber-sumber ekonomi, keterlibatan kelompok perempuan dalam pengelolaan hutan adat menjadi semakin penting. Peran mereka sebagai penjaga lingkungan dan penerus kearifan lokal membuat keterlibatan aktif dan berdaya saing dalam usaha ekonomi menjadi sangat relevan. Pelatihan ekonomi bagi kelompok perempuan Kasepuhan ini merupakan langkah nyata untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan lebih baik, di mana potensi hutan adat dapat dioptimalkan secara berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat dan alam sekitarnya.
Tak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata, pelatihan ini juga membuka pintu bagi perluasan wawasan dan jaringan sosial kelompok perempuan Kasepuhan. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, diharapkan akan tercipta lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan.