Miniatur UMA Mentawai

Harga
Rp 1.000.000

Miniatur UMA ini Ukuran Lebar lantai 20cm,panjang 25cm dan tinggi 15cm.
bahan lantai terbuat dari kayu jati.
Alas atap dari bambu dan dilapisi daun “tobat leleu” atau Daun dari Pohon Palem Hutan.

Sekilas tentang UMA

UMA adalah hunian tradisional utama masyarakat Mentawai, Sumatra Barat.
kayu yang biasa digunakan sebagai bahan utama untuk membuat uma adalah kayu arriribuk. Bagi masyarakat Mentawai, uma bukan hanya rumah tempat tinggal biasa, melainkan pusat kehidupan sekaligus identitas, baik sosial maupun spiritual, dan jati diri masyarakat.

UMA dibangun tanpa menggunakan paku. Kekuatan konstruksinya didapat dari sistem sambungan silang bertakik dan sambungan berpasak. Bangunan Uma menyerupai rumah dengan atap tenda memanjang yang dibangun di atas tiang-tiang.

Hal tersebut karena atap yang terbuat dari rumbia menjulur ke bawah sampai hampir mencapai lantai rumah. Kerangka bangunan ini terdiri dari lima perangkat konstruksi dari tonggak-tonggak, balok-balok, dan tiang-tiang penopang atap.

Kerangka bangunan ini dibangun berjejer melintang ke belakang dan saling berhubungan dengan balok memanjang. Kekuatan struktur uma dihasilkan oleh teknik ikat, tusuk, dan sambung tradisional.

Pembagian ruangan pada rumah uma cukup sederhana, yakni di bagian depan terdapat serambi terbuka sebagai tempat menerima tamu yang disebut talaibo. Selanjutnya, pada bagian dalam digunakan untuk ruang tidur keluarga.

Pada ruangan tersebut juga terdapat perapian yang digunakan untuk memasak. Hal ini merupakan suatu keadaan yang wajar karena pada siang hari para laki-laki beraktivitas di ladang atau di hutan, sementara para perempuan bertugas di kebun halaman dan memasak.

Untuk Pemesanan Hubungi :
Doby Samangilailai, 0812 6130 8075

Produk ini diproduksi oleh Komunitas Adat Mentawai – Sumatera Barat

Ikuti Estungkara di Media Sosial