Pembentukan Forum Suara Perempuan Belimbing Manis

Pada 21 Juni 2024, sebuah langkah penting diambil dalam perjalanan menuju pemberdayaan perempuan di Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Pertemuan yang diinisiasi di kantor Kepala Desa Belimbing ini dihadiri oleh 15 perempuan. Terdiri dari tokoh-tokoh perempuan, tokoh agama, serta perwakilan dari berbagai organisasi perempuan di desa tersebut.

Pertemuan ini bukan sekadar diskusi. Tetapi sebuah upaya kolektif untuk membentuk Forum Suara Perempuan Belimbing Manis. Sebuah wadah yang diharapkan mampu menyuarakan kebutuhan dan aspirasi perempuan, anak, serta difabel di desa tersebut.

Pembentukan Forum Suara Perempuan Belimbing Manis didorong oleh kebutuhan untuk menciptakan ruang di mana perempuan dapat bersatu, berkomunikasi, dan bersinergi dalam menyuarakan aspirasi mereka. Tujuan utama dari forum ini adalah untuk merumuskan usulan-usulan program yang berperspektif gender, disabilitas, dan inklusivitas (GEDSI). Usulan ini nantinya diharapkan menjadi bagian integral dari program pembangunan desa. Memastikan bahwa kebutuhan perempuan, anak, dan difabel mendapatkan perhatian yang layak dalam proses pengambilan keputusan.

Desa Belimbing sendiri terdiri dari 2.944 penduduk dengan mata pencaharian yang beragam, mulai dari berdagang, mengelola warung makan, usaha kue, toko kelontong, hingga bengkel. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan yang juga berperan sebagai ibu rumah tangga, pengurus PKK, kader posyandu, tokoh agama, hingga anggota koperasi. Dengan keberagaman yang ada, forum ini diharapkan mampu menjadi wadah yang kuat untuk mengajukan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan anak dan keluarga di desa tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang juga membagikan aktivitas keseharian mereka. Di mana mencerminkan peran penting perempuan dalam komunitas. Misalnya, beberapa ibu yang aktif dalam koperasi dan posyandu mengungkapkan bahwa keseharian mereka diisi dengan mengurus keluarga. Sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Seorang ibu, misalnya, bangun pagi untuk memasak, mencuci, dan mengurus cucu sebelum mengikuti kegiatan di Vihara atau koperasi. Harapan mereka sederhana namun kuat, yaitu agar koperasi Lampion Merah yang menjadi bagian dari kehidupan mereka semakin sukses.

Ada pula ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan posyandu, memastikan bahwa balita di Desa Belimbing mendapatkan perawatan yang optimal. Juga terhindar dari masalah kesehatan seperti stunting. Kegiatan lain yang juga disoroti adalah peran mereka dalam Yayasan Sultan Al Barkah yang berkecimpung di bidang sosial. Memberikan santunan kepada keluarga yang berduka dan tidak mampu. Mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan di wihara dan majelis taklim. Serta dalam organisasi-organisasi lokal seperti PKK dan karang taruna.

Hasil dari pertemuan tersebut adalah terbentuknya Forum Suara Perempuan Belimbing Manis. Dengan struktur kepengurusan yang terdiri dari para perempuan yang telah lama berkecimpung dalam berbagai kegiatan sosial di desa. Dengan nama yang mencerminkan manisnya harapan dan keberanian mereka, forum ini diketuai oleh Ibu Hj. Wani Hapsari, Ketua PKK Desa Belimbing, dengan Ibu Merry Andani sebagai koordinator. Anggota forum ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pengurus RT, kader adminduk, anggota koperasi, hingga perwakilan dari vihara dan majelis taklim.

Forum Suara Perempuan Belimbing Manis bukan hanya sebuah forum biasa; ini adalah simbol dari kebangkitan suara perempuan di Desa Belimbing. Dengan terbentuknya forum ini, diharapkan suara perempuan di desa ini tidak lagi terabaikan. Mereka kini memiliki wadah untuk menyuarakan kebutuhan, harapan, dan aspirasi mereka, khususnya dalam program-program yang berperspektif GEDSI. Dengan kekuatan dan kebersamaan, perempuan di Desa Belimbing dapat menjadi motor penggerak bagi kesejahteraan dan kemajuan desa. Memastikan bahwa setiap perempuan dan anak mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk hidup sejahtera.

Melalui forum ini, diharapkan juga akan terbentuk kegiatan-kegiatan di masing-masing bidang yang dapat diusulkan dalam forum sebagai program yang dibutuhkan perempuan dan anak. Ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang menuju kesetaraan. Di mana perempuan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam pembangunan desa.

Penulis :

aldi agustyan